Atasi Permasalahan Sampah di Desa Galu, Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe dengan Pembuatan Bak Sampah
DOI:
https://doi.org/10.54883/11508j19Keywords:
Sampah, Lingkungan, Interfensi Fisik, Bak SampahAbstract
Salah satu masalah lingkungan hidup utama yang dihadapi masyarakat Indonesia secara keseluruhan adalah sampah. Karena tidak adanya TPS atau layanan pengangkutan sampah, banyak masyarakat yang membakar sampah di depan rumah sehingga menimbulkan pencemaran dan gundukan sampah. Berdasarkan survei data pada Pengalaman belajar lapangan I (PBL I) di dusun satu dua dan tiga banyak masyarakat desa Galu yang tidak memiliki tempat sampah. Dapat dilihat bahwa distribusi yang diperoleh khusus jenis tempat pengumpulan/penampungan sampah basah (organik) di dalam rumah memperlihatkan bahwa dari 88 KK yang terdata, diketahui hanya 29 KK (33,0%) yang menggunakan tempat sampah tertutup, dan 59 KK (67,0%) menggunakan tempat sampah terbuka. Selain itu yang memiliki tempat sampah dalam rumah berjumlah 66 KK dengan persentase (75,0%) dan tidak memiliki tempat sampah dalam rumah berjumlah 22 (25,0%) di desa Galu. Dan yang memiliki tempat sampah di luar rumah sebanyak 54 (61,4%) KK, dan tidak memiliki tempat sampah di luar rumah berjumlah 34 (38,6%) KK. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memitigasi dampak buruk penumpukan sampah di Desa Galu, dengan memasang bak sampah sebagai infrastruktur. Metode yang digunakan adalah intervensi fisik, yakni pembuatan model bak sampah bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan penggunaan dan kepemilikan bak sampah di setiap rumah di Desa Galu. Hasil kegiatan yaitu tersedianya 2 buah tempat sampah, yang diletakkan di balai Desa Galu agar semua masyarakat dapat mengjangkau dengan mudah. Program ini dilaksanakan selama empat hari.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Pengabdian Kesehatan Pesisir dan Pertambangan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.