Edukasi Masyarakat tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Puusawah Jaya

Authors

  • Harsina Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya Author
  • Sirma Dewi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya Author
  • Isabelita Sultan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya Author
  • Agil Saputra Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya Author
  • Niar Saparina Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya Author
  • Titi Saparina Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya Author
  • Leniati Ali Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya Author
  • Sri Mulyani Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya Author
  • Erwin Jayadipradja Azizi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya Author
  • Noviati Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya Author
  • Ulfiana Dewi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya Author

DOI:

https://doi.org/10.54883/b7s9er66

Keywords:

DBD , Edukasi, Pencegahan

Abstract

Demam berdarah dengue atau yang dikenal dengan DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit demam berdarah sangat rentan terjadi pada kondisi pemukiman yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungan. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan penerapan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai cara pencegahan penyakit DBD. Penyuluhan dilakukan secara tatap muka selama  60 menit. Metode  yang dilakukan adalah  pendekatan sosialisasi melalui edukasi kepada  masyarakat. Sebelum dan sesudah penyuluhan, dilakukan pretest dan posttest menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat Desa Puusawah Jaya. Hasilnya pengetahuan masyarakat mengenai  DBD dan cara pencegahannya  (dari 63,6%  menjadi  91% ), sikap masyarakat terhadap DBD  ( dari 69,7% menjadi  87,9% ),dan perilaku masyarakat terhadap DBD (dari 69,7% menjadi 91%). Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan bahwa terdapat peningkatan terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat tentang DBD  dan pencegahannya

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-06-28